S' L @ m @ t ^ ~ ^ D @ t @ n g

zwani.com myspace graphic comments

Saturday 4 July 2009

NAPOLEON BONAPARTE

Suatu hari Napoleon memanggil salah satu penasehatnya dan menanyakan central penyebaran agama Islam, dan kitab yang menjadi acuan hidup mereka. “mereka berpusat di mesir tuan”, jawab penasehatnya. Napoleon memanggil seorang penrjemah, dan mengadakan perjalanan menuju mesir. Ketika menginjakkan kakinya disana, yang pertama kali di datanginya adalah perpustakaan mesir.Ketika ia berhasil masuk kedalam perpustakaan, sang penerjemah membacakan satu buah ayat dan mengartikannya.

إِنَّ هذَا الْقُرْآنَ يَهْدي لِلَّتي‏ هِيَ أَقْوَمُ وَ يُبَشِّرُ الْمُؤْمِنينَ

Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukminNapoleon termangu seakan berpikir keras. Ia keluar dari perpustakaan tersebut dan hingga menjelang subuh ia tidak dapat tidur memikirkan arti dari bait ayat-ayat yang di bacakan untuknya. Subuh berlalu, matahari terbit dan napoleon kembali keperpustakaan itu dan mendengarkan arti ayat yang lainnya. Pada hari ke 3, sang penerjemah kembali membacakan ayat yang yang berbeda dari Al-Quran seraya mengartikannya. Setelah ia membacakan ayat tersebut Napoleon bertanya : “bukankah orang Islam meyakini bahwa kitab ini diturunkan Tuhan kepada Nabi mereka, dan kitab ini akan menuntun mereka pada keselamatan hingga akhir zaman?”, penerjemah tersebut menggangguk. “dari ayat-ayat yang engkau bacakan, maka aku mengambil kesimpulan bahwa, 1. Apabila orang Islam melaksanakan semua yang diperintah oleh kitab mereka, maka mereka tidak akan pernah terhina. 2. Ketika Al-Quran menjadi hakim di antara mereka, maka orang Islam tidak akan pernah terjajah oleh orang-orang kita (barat), tapi untuk menaklukkan mereka, kita harus memisahkan orag-orang Islam dari Al-Quran mereka”. Lanjutnya dan kembali ke negaranya untuk menyusun perencanaan penjajahan Negara Islam.Thomas cleary menyatakan : "The Qur'an is undeniably a book of great importance even to non-Muslim, perhaps more today than ever, if that is possible. One aspect of Islam that is unexpected and yet appealing to the post-Christian secular mind is the harmonious interplay of faith and reason. Islam does not demand unreasoned belief. Rather, it invites intelligent faith, growing from observation, reflection, and contemplation, beginning with nature and what is all around us. Accordingly, antagonism between religion and science such as familiar to Westerners is foreign to Islam."(Al-Qur'an adalah kitab yang tidak dapat diingkari amat penting bahkan untuk non-Muslim, barangkali lebih-lebih lagi pada zaman sekarang daripada yang zaman telah terjadi, jika memang hal itu dimungkinkan. Satu segi dari Islam yang tidak terduga namun menarik bagi jiwa sekular pasca-Kristen ialah adanya saling hubungan yang serasi antara iman dan akal. Islam tidak menuntut kepercayaan yang tidak masuk akal. Sebaliknya, ia mengundang kepercayaan yang cerdas, yang tumbuh dari observasi, refleksi, dan kontemplasi, dimulai dengan alam dan apa saja yang ada sekeliling kita. Karena itu, antagonisme antara agama dan sains yang dikenal oleh orang Barat itu adalah asing bagi Islam. (Thomas Cleary, The Essential Koran, the Heart of Islam, an Introductory Selection of Readings from the Qur'an (San francisco: HarperSanFrancisco, 1994), h. vi)i

0 comments:

Post a Comment