S' L @ m @ t ^ ~ ^ D @ t @ n g

zwani.com myspace graphic comments

Saturday 21 November 2009

Mengapa Turki Makin Keras dengan Zionis?

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan kembali mengecam rezim zionis Israel di tribun internasional. Kali ini Erdogan melontarkan kecamannya itu di hadapan Sidang Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) di Roma, Italia. Erdogan menegaskan, "Rezim zionis Israel harus menebus kesalahannya pada umat manusia atas serangan militernya ke Jalur Gaza". Pernyataan Erdogan itu merupakan penegasan ulang kecaman Turki atas sikap rezim zionis Israel terhadap bangsa Palestina. Pasca agresi militer rezim zionis Israel ke Jalur Gaza, musim dingin tahun lalu, Erdogan tak pernah menyia-nyiakan setiap moment yang ada untuk melontarkan kritikan tajamnya terhadap arogansi Israel. Tentu saja, sikap tegas PM Turki berhaluan Islam moderat itu mengundang beragam reaksi dan tanggapan. Sebagian analis mencoba menelisik hal itu lewat sisi politik. Mereke menilai, sikap Erdogan belakangan ini merupakan impelementasi upaya Ankara untuk bergerak pro-aktif di kancah regional dan mengubah Turki menjadi pemain penting di kawasan Timur Tengah.

Ibrahim Karagul, kolumnis Harain Yeni Safak terbitan Turki menilai sukses inisiatif politik Ankara tersebut dan meyakini bahwa selama ini rezim zionis Israel memang gencar menerapkan skenario rekayasa konflik di kawasan Timur Tengah. Namun demikian, Turki berupaya menggagalkan skenario itu dengan melancarkan kebijakan yang lebih matang lewat dialog dan memperluas hubungan kerjasama dengan negara-negara regional.

Dari sisi ekonomi, sejumlah analis juga menilai bahwa hubungan Ankara-Tel Avivi belakangan ini memang semakin dingin. Mereka beranggapan, tampaknya Turki lebih memilih untuk mencari keuntungan yang lebih besar dengan cara memperluas kerjasama ekonominya dengan negara-negara muslim.

Meski demikian, ada juga sebagian pemerhati politik yang meyakini bahwa sikap keras Pemerintahan Recep Tayyip Erdogan terhadap rezim zionis dilatarbelakangi oleh kedekatan ideologis antara basis politik Erdogan yaitu, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) dengan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas). Kedua organisasi Islam itu dikenal banyak mengadopsi pemikiran Ikhwanul Muslimin dan pandangan politik Islam, Hasan Al-Banna.

Sebagian analis politik lain berpendapat, Ankara sengaja melontarkan serangan verbal yang keras terhadap rezim zionis Israel sebagai salah satu cara untuk menjawab tuntutan opini publik Turki dan masyarakat muslim regional terkait masalah Palestina. Terlebih lagi, langkah semacam itu bisa dimanfaatkan Turki untuk memainkan peran yang lebih dominan dan berpengaruh di kawasan Timur Tengah. (IRIB)



0 comments:

Post a Comment